Senin, 18 Januari 2010

PLASENTA PREVIA oleh : Rickky Kurniawan

Plasenta Previa

Plasenta merupakan suatu organ yang terbentuk pada dinding sebelah dalam uterus segera setelah terjadi pembuahan. Zat – zat makanan dan oksigen akan didistribusikan dari ibu ke janinnya melalui plasenta serta membawa sisa-sisa metabolisme ke luar dari tubuh janin.

Normalnya, plasenta melekat pada dinding atas uterus. Bagaimanapun, kurang dari 1 % kelahiran, plasenta terbentuk pada bagian bawah uterus dan sebagiannya menutupi serviks. Penutupan jalan lahir ( serviks ) disebut sebagai plasenta previa.

Jika dokter mendiagnosis adanya suatu plasenta previa atau plasenta letak rendah sebelum usia kehamilan Anda 20 minggu, kemungkinannya masih dapat berubah. Sekitar 90 % kasus – kasus plasenta previa yang didiagnosis sebelum usia kehamilan 20 minggu akan mengalami perubahan pada akhir kehamilannya.

Sesuai dengan pertumbuhan uterus, posisi plasenta terhadap serviks dapat berubah.

Pada akhir kehamilan, plasenta tidak lagi menutupi jalan lahir.

Komplikasi plasenta previa

Plasenta previa dapat menyebabkan berbagai komplikasi baik bagi ibu maupun pada janin yang dikandungnya, yaitu :

  • Perdarahan yang hebat sebelum atau selama persalinan, yang dapat mengancam kehidupan si ibu dan janinnya.
  • Persalinan prematur atau preterm ( sebelum usia kehamilan 37 minggu ), yang mana merupakan resiko terbesar bagi janin.
  • Defek persalinan. Defek persalinan terjadi 2,5 kali lebih sering pada kehamilan yang dipengaruhi oleh plasenta previa daripada kehamilan yang tidak dipengaruhinya; hingga saat ini penyebabnya tidak diketahui.

Plasenta previa dapat menghambat perkembangan janin. Walaupun beberapa penelitian sering menemukan masalah pertumbuhan janin pada plasenta previa, beberapa penelitian lainnya tidak menemukan perbedaan antara bayi – bayi pada kelainan ini dengan bayi – bayi dari kehamilan normal.

Faktor-faktor resiko terjadinya plasenta previa

Penyebab utama terjadinya plasenta previa tidak diketahui. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan meningkatnya kesempatan Anda untuk mengalami plasenta previa, yaitu :

  • Operasi sesar sebelumnya. Pada wanita – wanita yang pernah menjalani operasi sesar sebelumnya, maka sekitar 4 dari 100 wanita tersebut akan mengalami plasenta previa. Resiko akan makin meningkat setelah mengalami empat kali atau lebih operasi sesar ( pada wanita – wanita yang pernah 4 kali atau lebih menjalani operasi sesar, maka 1 dari 10 wanita ini akan mengalami plasenta previa )
  • Riwayat tindakan medis yang dilakukan pada uterus, seperti dilatasi dan kuretase atau aborsi medisinalis.
  • Jumlah kehamilan sebelumnya. Plasenta previa terjadi pada 1 dari 1500 wanita yang baru pertama kali hamil. Bagaimanapun, pada wanita yang telah 5 kali hamil atau lebih, maka resiko terjadinya plasenta previa adalah 1 diantara 20 kehamilan.
  • Usia ibu hamil. Diantara wanita-wanita yang berusia kurang dari 19 tahun, hanya 1 dari 1500 yang mengalami plasenta previa. Satu dari 100 wanita yang berusia lebih dari 35 tahun akan mengalami plasenta previa.
  • Kehamilan dengan janin lebih dari satu ( seperti kembar dua atau kembar tiga ).
  • Merokok sigaret, menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang beredar dalam tubuh janin, sehingga merangsang pertumbuhan plasenta yang besar. Plasenta yang besar dihubungkan dengan perkembangan plasenta previa.
  • Kokain dan penggunaan obat – obat bius.
  • Riwayat plasenta previa sebelumnya

Tidak ada komentar: